Kenyataannya, banyak para pebisnis yang tidak tahu perbedaan mendasar 3 kata berikut.
Apa itu omset…
Apa itu profit…
Apa itu margin…
Yang akhirnya ketika berdiskusi antar pebisnis, terjadi miss komunikasi yang malah makin membuat buram arti ketiga kata tersebut.
Pengalaman Saya Pribadi
Dulu, ketika saya ngobrol-ngobrol dengan salah satu teman yang sama-sama bergelut di dunia bisnis. Kita ngobrol dan saling berbagi tentang perkembangan bisnis masing-masing. Di dalam percakapan, saya mulai bingung ketika teman saya ini bercerita tentang bisnisnya. Dia berbicara tentang profit bisnisnya, padahal saya tau yang dia maksud itu omset usahanya.
Ini kekeliruan yang fatal kalo omset udah dianggap atau dikatakan profit. Karena bisa-bisa, si pebisnis ngerasa itu profit (keuntungan) dan langsung digunakan untuk keperluan konsumtif. Yang nyebabin ngga lama dari itu bisnisnya tutup dan bangkrut. Bahaya, bahaya, bahaya 😀
Karena itu saya merasa, ini merupakan hal yang harus diluruskan. Agar tidak terjadi lagi kesalahan pemahaman tentang apa itu omset, profit, dan margin.
Kesalahan Pebisnis Pemula
Biasanya pebisnis pemula, hanya memikirkan tentang seberapa besar uang yang dia dapat tiap bulannya. Dan ketika di akhir bulan mendapatkan uang hasil penjualan, dia beranggapan bahwa semua uang yang dia dapat itu sebagai profit (keuntungan).
Dan celakanya, semua keuntungan itu langsung beralih untuk meningkatkan gaya hidupnya. Yang akhirnya, di bulan kedua dan ketiga. Dia mulai merasa bisnisnya lesu dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Akhir dari semua cerita itu, bisnis tutup (bangkrut) dan ngerasa bisnis itu sulit. Padahal kesalahannya ada pada si pebisnis itu sendiri yang tidak tau ilmunya.
Ini salah satu faktor kenapa banyak pebisnis pemula bangkrut.
Ya karena itu tadi, tidak tau ilmunya dan tidak paham tentang konsep bisnis yang benar. Dan salah satu tanda ketidak pahaman si pebisnis itu ya tidak memahaminya apa itu omset, profit, dan margin. Sehingga para pebisnis pemula sering terjebak dalam keuntungan semu. Merasa untung bisnisnya banyak tapi uangnya tidak ada.
Lain kali akan saya bahas apa itu keuntungan semu dan bagaimana mengatasinya.
Ok, agar tidak terjadi seperti itu. Mari kita bahas satu persatu tentang perbedaan tiga kata tersebut.
Pengertian Omset, Profit, dan Margin
Untuk memudahkan memahami ketiga kata tersebut. Saya berikan contoh langsung dalam bentuk cerita.
Budi memulai bisnis baju. Dan pada bulan itu, Budi berhasil menjual 100 pcs baju dengan harga 5.000,- per baju.
Maka pada bulan itu, OMSET bisnis Budi adalah 500.000,-
Dan untuk menjual semua baju itu hingga ketangan konsumen. Budi mengeluarkan biaya-biaya antara lain:
- Harga pokok pembelian baju 3.000 x 100 pcs = 300.000
- Biaya pemasaran = 50.000
- Biaya pegawai = 20.000
- Biaya administrasi = 10.000
Total biaya keseluruhan 380.000,-
Maka PROFIT yang didapatkan oleh Budi pada bulan tersebut sebesar 120.000,-
Dan MARGIN dari penjualan baju tersebut sebesar (120.000 / 500.000) x 100 = 24%
KESIMPULAN
Pengertian Omset adalah seluruh pendapatan yang masuk pada bulan atau waktu tertentu yang didapat dari hasil penjualan. Omset sering disebut juga pendapatan kotor.
Pengertian Profit adalah pendapatan yang didapat setelah dikurangi seluruh biaya-biaya. Atau sering disebut juga pendapat bersih.
Pengertian Margin adalah pendapatan bersih yang dibagi dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan penjualan. Dan biasanya dikali 100% karena margin biasanya disebutkan dalam bentuk persentase.
Jadi, sekarang sudah paham bukan apa itu perbedaan omset, profit, dan margin?